Creative accounting untuk mempercantik perusahaan

Posted by Unknown On Thursday, September 6, 2012 0 comments
Ketika perusahaan sudah jadi perusahaan public atau perusahaan terbuka, persoalannya akan beda. Pemegang saham yang bukan pengendali perusahaan atau minoritas hanya dapat laporan keuangan tiap kuartal. Harga sahampun naik turun, antara lain, bergantung pada laporan yang dikeluarkan. Tentu saja ada factor lain seperti rencana manajemen ke depan, prospek industry, dan situasi makro yang mempengaruhi.
Disitulah laporan keuangan jadi salah satu indicator kunci dari kesehatan sebuah perusahaan. Ketika berhadapan dengan “pihak luar”, orang-orang accounting diminta menyatu dengan manajemen puncak untuk sebisanya memberikan optimisme kepada public.

Karen itulah, lantas keluar istilah creative acconting karena ada berbagai cara membuat sebauah perusahaan kelihatan beautiful. Kontrak penjualan jangka panjang diakali supaya masuk ke pendapatan yang dicatat untuk tahun berjalan.Depresiasi pada sebuah fixed asset dibikin lebih panjang supaya beban biaya pada tahun berjalan mengecil. Begitu juga dengan amortisasi pada intangible asset.Belum lagi yang namanya asset revaluation atau menilai kembali aset yang ada supaya balance sheet kelihatan bagus.Cerative marketing selalu diharapkan biar memberikan nilai tambah pada customer. Creative acconting sebaliknya, sangat berbahaya untk capital market.Kenapa?

Sebab, minority sherehholder selalu dalam situasi yang tidak diuntungkan, ada asimetris informasi antar pihakmanajemmen yang menggunakan management accounting untuk pengambilan keputusan dengan public acconting yang terlalu kreatif. Enron dan berbagai perusahaan public di Amerika Serikat sudah jadi bukti bahwa meraka bermain dengan kualitas ksehatan uang perushaan . itu sama saja dengan yang dilakukan orang marketing yang “bermian” dengan kualitas produk.Menjanjikan suatu kualita yang bagus lewat komunikasi yang bagus lewat komunikasi yang kreatif, tapi lantas tidak pernah men-delliver-nya.Lebih berbahaya lagi apabila perushaan yang bergerak di bidang financial servise industry yang terlalu kreatif dalam penmbangan produknya. Krisis keuangan Amerika 2008 membuktikan bahwa banyak produk fninansial yang merupakan derivative dari produk-produk lain yang beresiko tinggi dijual secara kreatif. Look sophisticated outside, but unerable inside.
Ini persis dengan yang terjadi di Amerika, yakni piutang property yang subprime tidak dpaket lagi dan diula perushaan yang bereputasi tinggi dengan harga tinggi pula. Itulah pembohongan kepada customer secara kreatif.Orang marketing sering dituduh melakukan pembohongan yang tidak bertangggung jawab. Orang marketing juga sering dituduh melakukan “push” yang keterlalulan hingga pelanggan “lari” karena jengan gara-gara dikejar terus.Orang-orang marketing juga sering dianggap melakukan promosi yang berlebihan hingga membuat orang membli barang yang tidak diperlukan
Tapi, ternyata orang keuangan, baik itu accounting maupaun finance, lebih “besar” lagi.
Mainnya bukan pada hal-hal kecil seperti orang-orang marketing, tapi sekali pukul langsung gede. Dampak dari pukulan itu bisa langsung pada kerusakan ekonimoi secara makro. Kenapa?karena dampaknya bisa ke customer, investor, dan bahkan ke institusi besar.
Satire dalam film Too Big To Fail adalah pengunkapan praktik kotor lembaga keungan di Amerika yang menghalalkan segala cara. Akhirnya, pemerintah AS terpaksa membantu berbagai perusahaan yang sudah terlanjur kegedean, tapi keropos.
Kalau dibiarkan, kebobrokannya bisa menimbulkan ketidak percayaan secara makro yang bisa menghancukran perekonomian nasional.
Karena itulah, orang accounting lantas bisa good corporate govermance atau GCG. Itulah dilakukan agar perusahaan-perusahaan selalu di ingatkan untuk tidak melakukan cara-cara kreatif, tapi palsu dan penuh daya tipu.
Bagaiman pendapat anda???

0 comments:

Post a Comment