Alkisah, ada tiga laki-laki sedang
dalam perjalanan, Hari sudah malam sambil beristirahat karena kelelahan, mereka
masuk kedalam gua. Saat baru saja masuk di dalam gua, tiba-tiba sebuah batu
besar terjatuh.
Ups, batu besar
itu menutup mulut gua. Tiga orang itu terjebak di dalm gua yang gelap dan
pengap. Mereka yakin tidak ada yang bisa menyelamatkan dari batu besar itu
kecuali berdoa kepada Allah.
Satu persatu ketiga orang itu memohon
pertolongan kepada Allah dengan menebutkan amal baik yang pernah dilakukan.
Orang pertama berdoa. Ia memiliki dua
orang tua yang sudah berusia lanjut. Ia selalu menyediakan susu bagi orang
tuanya. Ia tidak pernah memberi susu kepada siapa pun sebelum oang tuanya
minum, termasuk bagi Nk dan pelayannya.
Suatu ketika ia pulang ke rumah.
Waktu sudah senja. Sampai di rumah, orang tuanya sudah tertidur. Ia enggan
membangunkan.
Ia terus menunggu orang tuanya
bangun. Ia tak mau memberikan susu kepada orang lain sebelum orang tuanya
minum. Setelah orang tuanya minum, barulah mereka minum susu bersama.
“ Ya Allah, jikalau saya mengerjakan
yang sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan keridaan-Mu maka
lapanglahkesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutup ini.”
Katanya dalam doa.
Batu besar itu tiba-tiba sedikit
terbuka. Tapi, mereka belum bisa keluar gua. Selanjutnya, orang kedua berdoa
sambil menyebutkan perbuatan baiknya.
Ia bercerita memiliki saudara sepupu
wanita yang ia sukai. Namn, perempuan itu menolak cintanya. Suatu hari,
sepupunya mengalami kesulitan. Ia memberikan uang 120 dinar. Ia bisa
mengendalikan dirinya di hadapan wanita itu.
“ Lalu, aku pun meninggalkannya
sedangkan ia yang amat tercinta bagiku dari seluruh manusia. Emas yang saya
berikan itu saya biarkan dimilikinya,” ujar orang kedua.
Tibalah giliran orang ketiga berdoa.
Ia menceritakan memiliki beberapa buruh. Kepada buruhnya, ia memberikan semua
upah sesuai hak masing-masing, kecuali satu orang buruh lelaki. Buruh ini
tiba-tiba menghilang.
Upah buruh itu ia gunakan sebagi
modal usaha. Usahanya berbuah sukses. Dari upah yang semstinya diberikan ke
buruh itu bisa berkembang sehingga hartanya bertambah banyak.
Beberapa tahun kemudian, buruh itu
tiba-tiba datang meminta upahnya. “ Semua yang engkau lihat ini berasal dari
upahmu itu, baik berupa unta, lembu, kambing, maupun hamba sahaya,” kata orang
ketiga.
Buruh itu pun mengambil segala yang
dimilikinya. Semua dibawa, tak seekor pun yang ditinggalkan. “Ya Allah, jikalau
saya mengerjakan yang sedemikian ini dengan niat mengharapkan keridaan-Mu,
lapangkanlah dari kesukaran yang sedang kami hadapi ini.”
Batu bersar itu lalu terbuka lagi.
Ketig orang itu pun bisa keluar dari gua itu. (Muttafaq alaih).
0 comments:
Post a Comment