Ketika perusahaan sudah
jadi perusahaan public atau perusahaan terbuka, persoalannya akan beda.
Pemegang saham yang bukan pengendali perusahaan atau minoritas hanya dapat
laporan keuangan tiap kuartal. Harga sahampun naik turun, antara lain,
bergantung pada laporan yang dikeluarkan. Tentu saja ada factor lain seperti
rencana manajemen ke depan, prospek industry, dan situasi makro yang
mempengaruhi.
Disitulah laporan
keuangan jadi salah satu indicator kunci dari kesehatan sebuah perusahaan.
Ketika berhadapan dengan “pihak luar”, orang-orang accounting diminta menyatu
dengan manajemen puncak untuk sebisanya memberikan optimisme kepada public.
Karen itulah, lantas
keluar istilah creative acconting karena ada berbagai cara membuat sebauah
perusahaan kelihatan beautiful. Kontrak penjualan jangka panjang diakali supaya
masuk ke pendapatan yang dicatat untuk tahun berjalan.Depresiasi pada sebuah
fixed asset dibikin lebih panjang supaya beban biaya pada tahun berjalan
mengecil. Begitu juga dengan amortisasi pada intangible asset.Belum lagi yang namanya
asset revaluation atau menilai kembali aset yang ada supaya balance sheet kelihatan
bagus.Cerative marketing
selalu diharapkan biar memberikan nilai tambah pada customer. Creative acconting
sebaliknya, sangat berbahaya untk capital market.Kenapa?
Sebab, minority
sherehholder selalu dalam situasi yang tidak diuntungkan, ada asimetris
informasi antar pihakmanajemmen yang menggunakan management accounting untuk
pengambilan keputusan dengan public acconting yang terlalu kreatif. Enron dan
berbagai perusahaan public di Amerika Serikat sudah jadi bukti bahwa meraka
bermain dengan kualitas ksehatan uang perushaan . itu sama saja dengan yang
dilakukan orang marketing yang “bermian” dengan kualitas produk.Menjanjikan suatu
kualita yang bagus lewat komunikasi yang bagus lewat komunikasi yang kreatif,
tapi lantas tidak pernah men-delliver-nya.Lebih berbahaya lagi
apabila perushaan yang bergerak di bidang financial servise industry yang
terlalu kreatif dalam penmbangan produknya. Krisis keuangan Amerika 2008
membuktikan bahwa banyak produk fninansial yang merupakan derivative dari
produk-produk lain yang beresiko tinggi dijual secara kreatif. Look sophisticated
outside, but unerable inside.
Ini persis dengan yang
terjadi di Amerika, yakni piutang property yang subprime tidak dpaket lagi dan
diula perushaan yang bereputasi tinggi dengan harga tinggi pula. Itulah pembohongan
kepada customer secara kreatif.Orang marketing sering dituduh
melakukan pembohongan yang tidak bertangggung jawab. Orang marketing juga
sering dituduh melakukan “push” yang keterlalulan hingga pelanggan “lari”
karena jengan gara-gara dikejar terus.Orang-orang marketing
juga sering dianggap melakukan promosi yang berlebihan hingga membuat orang
membli barang yang tidak diperlukan
Tapi, ternyata orang
keuangan, baik itu accounting maupaun finance, lebih “besar” lagi.
Mainnya bukan pada
hal-hal kecil seperti orang-orang marketing, tapi sekali pukul langsung gede.
Dampak dari pukulan itu bisa langsung pada kerusakan ekonimoi secara makro.
Kenapa?karena dampaknya bisa ke customer, investor, dan bahkan ke institusi
besar.
Satire dalam film Too
Big To Fail adalah pengunkapan praktik kotor lembaga keungan di Amerika yang
menghalalkan segala cara. Akhirnya, pemerintah AS terpaksa membantu berbagai
perusahaan yang sudah terlanjur kegedean, tapi keropos.
Kalau dibiarkan,
kebobrokannya bisa menimbulkan ketidak percayaan secara makro yang bisa
menghancukran perekonomian nasional.
Karena itulah, orang
accounting lantas bisa good corporate govermance atau GCG. Itulah dilakukan agar
perusahaan-perusahaan selalu di ingatkan untuk tidak melakukan cara-cara
kreatif, tapi palsu dan penuh daya tipu.
Bagaiman pendapat
anda???
0 comments:
Post a Comment